TRIBUN-VIDEO.COM – AS menuduh aliansi militer blok Barat alias NATO menyerang Rusia dalam ledakkan Markas Armada Laut Hitam di Krimea.
Pasalnya, saat ledakan tersebut, ditemukan drone buatan NATO yang mencuat.
Hal tersebut disampaikan oleh mantan perwira intelijen Amerika Serikat, Scott Ritter.
Ia mengatakan sebuah pukulan bagi Rusia lantaran markas besarnnya berhasil dihancurkan.
Ritter mengklaim Ukraina tidak mungkin bisa meledakkan markas besar Rusia tanpa bantuan dari NATO.
“Sebuah pukulan terhadap markas besar. Ini tidak mungkin terjadi tanpa partisipasi Inggris, Amerika Serikat dan NATO ,” saran pakar tersebut.
Terlebih, ia menyebut Boeing P-8 Poseidon milik NATO terangkat ke udara.
Diketahui pesawat pengintai itu ialah buatan AS yang dirancang sangat canggih.
Adapun pesawat pengintai itu ditugaskan untuk mengumpulkan informasi dan peperangan elektronik.
Hal itu diketahuinya secara pasti lantaran Ritter merupakan mantan intellijen Amerika Serikat
Lantas, pihaknya meyakini bahwa Boeing P-8 Poseidon itu terbang ke Markas Laut Hitam Rusia untuk mengoordinasi.
Oleh sebab itu, Ritter mengklaim serangan tersebut bukan dilakukan Ukraina.
Melainkan serangan NATO terhadap Rusia.
“Saya yakin dia terbang secara khusus untuk mengoordinasikan tindakan.Itu bukan serangan Ukraina terhadap Rusia , itu adalah serangan NATO terhadap Rusia,” Ritter yakin.
Diketahui Ukraina mengahncurkan markas besar Rusia pada Jumat silam.
Serangan rudal tersebut merusak bangunan bersejarah markas Armada Laut Hitam dan seorang tentara Rusia hilang
(Tribun-Video.com)
https://ria.ru/20230924/nato-1898359832.html
Host: Maria Nanda
Vp: Gianta